Oktober 27, 2021

M. Syafiq Sauqi selaku Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ansor Jawa Timur buka suara terkait polemik statmen Menteri agama KH. Yaqut Kholil Qoumas bahwa Kementerian Agama adalah hadiah NU, dalam Webinar di internal NU dalam rangka hari santri.

Sebagaimana di tegaskan oleh Menteri Agama KH. Yaqut Cholil Qoumas bahwa pernyataannya tentang Kementerian Agama hadiah untuk NU disampaikan dalam forum internal keluarga besar NU. Tujuannya, lebih untuk memotivasi para santri dan pesantren.

“Itu saya sampaikan di forum internal. Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal,” terang Menag di Solo, Senin (25/10/2021).

Polemik yang menjadi pembicaraan publik beberapa hari terakhir tersebut menurut Gus Syafiq panggilan akrab nya di nilai sudah sepantasnya dihentikan. Lantaran, konteks pembicaraan tersebut, adalah untuk kalangan internal keluarga besar NU.

Dalam keterangan nya Gus syafiq juga berharap agar isu pernyataan Gus Yaqut di hentikan dan jangan di politisasi kemana mana.

Beliau juga menegaskan bahwa memaknai sesuatu harus berdasarkan konteks nya “pernyataan menteri agama kapasitas nya sebagai keluarga besar NU lebih untuk motivasi, yakni memotivasi santri dan pesantren untuk bangga, jadi sekali lagi harap memaknai sesuatu berdasarkan konteks-nya,” kata Gus Syafiq melalui keterangan tertulisnya, Rabu (27/10/2021).

Dia lantas mencontohkan pidato seorang tokoh, sebut saja tokoh tersebut mengunggulkan suku Madura.

“Dalam pidatonya banyak tokoh Madura hebat, lalu menyebut satu persatu, inikan tujuannya memotivasi warga Madura yang menjadi peserta pertemuan, jadi dalam konteks ini, tidak dalam rangka mendiskreditkan kelompok lain,” jelasnya.

Karena itu, Gus Syafiq berharap isu soal pernyataan Gus Menteri dihentikan, dan tidak perlu dipolitisasi berlebihan.

Menurutnya, banyak isu lain yang perlu mendapatkan perhatian masyarakat, seperti kebangkitan ekonomi, UMKM bangkit pasca pandemi, dan lainnya.

“Contoh isu yang perlu kita bahas bagaimana agar kita tidak terjebak lagi pada gelombang kedua Covid-19, ini saja yang produktif kita wacanakan di publik, jangan mewacanakan yang tidak produktif,” pungkasnya.

Kontrubutor : Abdul Kholiq